Kamis, 08 November 2012

GEM System

Metode Magnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengukur MEDAN MAGNET BUMI berdasarkan frekuensi presisi (frekuensi Larmor) yang terjadi, menggunakan sensor berbentuk silinder yang di dalamnya terisi cairan kaya akan proton. Proton ini mempunyai muatan listrik yang berputar pada sumbunya, sehingga menimbulkan suatu momen magnet lemah yang setiap saat selalu dipengaruhi dan diarahkan oleh medan bumi. Dengan menghadirkan suatu medan magnet yang lebih kuat akan menyebabkan kedudukan momen magnet proton tersebut bergeser dari semula. Apabila medan magnet ini dihilangkan, maka proton akan presisi yang dapat diukur untuk menentukan besar medan magnet yang mempengaruhinya, dimana terdiri dari beberapa macam, yaitu :
1. Medan Magnet Utama  :Bersumber dari dalam bumi dan berubah terhadap waktu, akibat adanya Self-Exiting Dynamo Action dari aliran fluida yang terionisasi, sehingga menimbulkan medan magnet utama bumi. Besar dan arah medan di permukaan bumi didefinisikan oleh unsur medan magnet (H), inklinasi (I), dan deklinasi (D).
2. Medan Luar  : Sumbangan medan luar ini terhadap medan magnet bumi hanya sebesar ±1% dari medan magnet total dan berubah terhadap waktu , dimana bersumber dari :
- Sebuah siklus yang berdurasi sekitar 11 tahun, berhubungan dengan aktivitas mataharidan terdistribusi menurut garis lintang.
- Variasi harian Matahari, dengan periode sekitar 24 jam dan menpunyai jangkauan ±30y yang berubah menurut garis lintang dan musim.
- Variasi harian Bulan, dengan periode sekitar 25 jam dan mempunyai jangkauan ±2y.
- Angin matahari yang berinteraksi dengan medan magnet bumi, menyebabkan terjadinya badai magnetik dengan jangkauan ±1000y dan terjadi pada semua lintang.
3. Medan Anomali  : Berasal dari batuan yang memiliki nilai suseptibilitas magnetik bervariasi akibat unsur kandungan mineralnya.
- Diamagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas negatif atau kecil dan tidak tergantung pada medan magnet luar, contoh : marmer, garam, kuarsa.
- Paramagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas positif atau ≥ 1 dan tergantung pada suhu, contoh : piroksin, biotit.
- Ferromagnetik : Mempunyai sifat suseptibilitas positif atau > 1 dan mudah terinduksi oleh medan magnet luar, contoh : besi, nikel, kobal.


       Gambar 1. Nilai Suseptibilitas Magnetik Batuan  (Tatyana N.S, Olfert V., and Sergey L.S., 2008).


II. SPESIFIKASI ALAT 




Performance
Sensitivity                  :  0.15 nT/sec
                                      0.05 nT/4 sec.
Resolution                  :  0.01 nT
Absolute Accuracy     :  +/-0.2 nT @ 1 Hz
Dynamic Range          :  20,000-120,000nT
Gradient Tolerance     :  over 7000 nT/m
Samples at                  :  60+,5,4,3,2,1,0.5s
Operating Temp.          : -40oC - +50oC

Operating Modes
Manual                 :  all data reading stored automatically minimum 3 sec. interval
Base Station         :  all data reading stored at 3 to 60 sec. intervals
Remote Control    :  optional remote control using RS-232 interface
Input / Output       :  RS-232 interface or analog (optional).

Storage - 32 MB (# of Readings)             Dimensions
Mobile             : 1,465,623                         Console                : 223 x 69 x 240 mm
Base Station    : 5,373,951                         Sensor                  : 170 x 71mm diameter
Gradiometer    : 1,240,142                         Console                : 2.1 kg
Walking Mag  : 2,686,97                           Sensor and Staff    : 2.2 kg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar